RSS

Cokelat, Kurangi Resiko Jantung Dan Kelahiran Bayi Prematur

Cokelat terbukti menjadi makanan yang baik bagi wanita hamil dan janin dalam kandungan. Wanita hamil yang makan cokelat mampu mengurangi risiko pra-eklampsia, yaitu kenaikan tekanan darah yang mengurangi oksigen dan nutrisi ke bayi. Makan cokelat secara teratur selama kehamilan mengurangi pre-eklampsia hingga 50 persen. (foto: economicshelp)
Cokelat terbukti menjadi makanan yang baik bagi wanita hamil dan janin dalam kandungan. Wanita hamil yang makan cokelat mampu mengurangi risiko pra-eklampsia, yaitu kenaikan tekanan darah yang mengurangi oksigen dan nutrisi ke bayi. Makan cokelat secara teratur selama kehamilan mengurangi pre-eklampsia hingga 50 persen. (foto: economicshelp).



INGGRIS (Berita SuaraMedia) - Anda pengidap serangan jantung? Mulai sekarang, jangan terlalu khawatir. Silakan mengudap cokelat setidaknya dua kali dalam seminggu. Risiko kematian akibat serangan jantung bisa dikurangi.

Setidaknya begitulah hasil penelitian terbaru di Inggris. Hasil riset membuktikan, hampir 70% penyuka cokelat mengurangi risiko kematian akibat masalah jantung dibanding mereka yang hanya sesekali mengudapnya.
Tentu, yang dimaksud di sini bukanlah cokelat dengan kadar susu tinggi. Bukan pula cokelat dengan lemak tinggi. Dalam temuan yang dipublikasikan Journal of Internal Medicine, cokelat yang bermanfaat untuk kesehatan itu adalah cokelat tua.

Penelitian sebelumnya menyebutkan cokelat tua yang kaya dengan flavonoids, bisa menurunkan risiko pembekuan darah, melindungi terhadap kanker usus, dan bahkan membantu mencegah proses persalinan prematur. Antioksidan adalah komponen yang melindungi terhadap radikal bebas, molekul yang terakumulasi di badan dan merusak sel.

Di Inggris, persoalan jantung tetap menjadi salah satu pencabut nyawa terbesar. Sekitar 270.000 orang meninggal tiap tahun karena serangan jantung. Sepertiga di antaranya meninggal sebelum sampai di rumah sakit. Kadang-kadang itu terjadi karena mereka menunda-nunda untuk mencari bantuan.

Jika seseorang cukup beruntung selamat dari serangan jantung, mereka bisa saja mengalami sejumlah gangguan yang secara drastis meningkatkan risiko kematian dari persoalan jantung di masa mendatang.
Tapi, riset terbaru yang dilakukan Institut Karolinska di Stockholm, Swedia, mengindikasikan mengudap cokelat bisa jadi penolong yang sempurna. Mereka melakukan riset terhadap 1.169 pasien berusia antara 45-70 tahun yang masuk ke rumah sakit karena serangan jantung antara 1992-1994.



Setiap pasien itu ditanyai soal kebiasaan dietnya, termasuk berapa banyak cokelat yang mereka makan. Hasilnya menunjukkan mereka yang makan cokelat dua kali seminggu atau lebih, 66% di antaranya tidak meninggal karena masalah jantung ketimbang mereka yang tak makan cokelat.
Sementara mereka yang menikmati cokelat sekali seminggu, bisa mengurangi risiko sampai setengahnya. Sedangkan yang mengudap sekali sehari atau kurang dari itu, hanya mendapat sedikit keuntungan, yakni mengurangi risiko kematian hanya 27%.

"Efek cokelat terhadap kesehatan, dalam beberapa tahun terakhir, menarik minat. Tapi kami tahu, tak ada studi tentang kemungkinan efek cokelat setelah serangan jantung," ujar pelaku riset tersebut.
Hanya saja, efek itu tak berlaku untuk pengguna cokelat susu dengan kalori tinggi. Padahal, itulah tipe cokelat paling populer di Inggris, juga di belahan dunia lain, termasuk di Indonesia.

"Kita harus menginterpretasikan studi ini dengan hati-hati karena didasarkan pada peristiwa yang sudah lama. Diagnosa dan penanganan serangan jantung yang kita lakukan sudah maju dibanding saat itu," ujar Ellen Mason, perawat jantung senior di Yayasan Jantung Inggris.

Menurutnya, cokelat tua memang mengandung antioksidan. Tapi, keuntungan dari efek antioksidan juga bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Jadi, silakan saja menjadikan cokelat sebagai perawatan kesehatan, diet keseimbangan," katanya.

Cokelat terbukti menjadi makanan yang baik bagi wanita hamil dan janin dalam kandungan. Wanita hamil yang makan cokelat mampu mengurangi risiko pra-eklampsia, yaitu kenaikan tekanan darah yang mengurangi oksigen dan nutrisi ke bayi. Makan cokelat secara teratur selama kehamilan mengurangi pre-eklampsia hingga 50 persen.

Di Inggris, pre-eklampsia terjadi pada 70 ribu wanita hamil dan 1000 bayi tiap tahun. Hal ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan dapat menyebabkan kejang-kejang, darah menggumpal, kerusakan hati dan gagal ginjal.

Namun, riset yang meneliti kebiasaan mengemil 2.500 wanita selama hamil menemukan, wanita yang mengonsumsi makanan ringan cokelat, termasuk cokelat panas, berisiko lebih kecil terkena komplikasi fatal selama kehamilan. Namun, dianjurkan untuk mengonsumsi cokelat hitam daripada cokelat susu dan berwarna, yang memiliki kandungan gula lebih tinggi.

Seperti dimuat dalam Jurnal Annals Epidemiologi, cacao mengandung senyawa theobromine yang menjaga tekanan darah tetap stabil dan membantu pembuluh darah membesar.

"Wanita dengan konsumsi cokelat secara teratur lebih dari tiga porsi seminggu mengurangi risiko terjadinya pre-eklampsia. Asupan cokelat pada trisemester pertama dan ketiga sama pentingnya bagi ibu dan bayi," demikian kesimpulan studi Universitas Yale seperti diberitakan dari Mail Online.

Pada penelitian lainnya, kudapan cokelat sebanyak dua porsi seminggu juga mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 70 persen. Studi tahun 2008 oleh tim Universitas Georgetown di Washington DC menemukan, bahan kimia dalam cokelat mampu menghentikan sel kanker usus.

Cokelat terbukti menjadi makanan yang baik bagi wanita hamil dan janin dalam kandungan. Wanita hamil yang makan cokelat mampu mengurangi risiko pra-eklampsia, yaitu kenaikan tekanan darah yang mengurangi oksigen dan nutrisi ke bayi. Makan cokelat secara teratur selama kehamilan mengurangi pre-eklampsia hingga 50 persen.



Sumber :
http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/makanan/25133-cokelat-kurangi-resiko-jantung-dan-kelahiran-bayi-prematur.html
0 comments

Posted in

Post a Comment

adsense