RSS

Cokelat

Kata cokelat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec). Kemudian, oleh orang-orang Indian di Meksiko, kata tersebut berkembang menjadi kata chocolat yang berarti minuman pahit. Minuman cokelat pun menjadi minuman abadi sepanjang sejarah manusia.

Cokelat, Makanan Para Dewa

Adapun dalam bahasa latin, cokelat memiliki padanan kata Theobroma Cacao, artinya makanan para dewa. Sejarah tersebut tidak lepas dari kebiasaan suku Maya yang mempersembahkan biji cokelat untuk para dewa dalam upacara keagamaan pada 1500 SM hingga 400 SM. Selain sebagai persembahan, Suku Maya pun membudidayakan tanaman cokelat dan menjual biji cokelat ke pasar.

Biji Cokelat

Hasil utama dari tumbuhan cokelat adalah biji coklat yang siap untuk disimpan dengan kadar air 6%. Untuk dapat diolah menjadi berbagai produk, kulit biji cokelat harus dibersihkan terlebih dulu sehingga diperoleh keping biji.

Biji buah cokelat inilah yang akan diolah menjadi bubuk cokelat dan berbagai produk cokelat lainnya. Agar khas bau cokelat keluar, bijinya harus difermentasi terlebih dahulu.

Cokelat Hitam

Akhir-akhir ini, cokelat hitam banyak mendapatkan promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh.

Chocolate Craving

Sebenarnya, mengonsumsi cokelat tidak menimbulkan kecanduan, namun bagi sebagian orang ada istilah chocolate craving yang digunakan untuk menyebut perasaan ingin mengonsumsi kembali setelah mengonsumsi cokelat.

Cokelat Dapat Memperbaiki Mood

Ada juga yang berpendapat bahwa mengonsumsi cokelat dapat memperbaiki perilaku dan suasana hati (mood). Hal ini dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine dalam cokelat yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dopamine inilah yang memunculkan perasaan senang dan perbaikan suasana hati.

Cokelat Dapat Mencegah Penuaan Dini

Cokelat mengandung antioksidan kuat yang disebut katekin. Salah satu fungsi katekin adalah mencegah penuaan dini. Karena itulah, mengonsumsi cokelat dapat membuat kulit muka bercahaya dan awet muda. Selain katekin, cokelat mengandung theobromine dan kafein, sehingga memiliki peran dalam memberikan efek terjaga bagi yang mengonsumsinya.

Cokelat Dapat Meningkatkan Ekskresi Oksalat dan Kalsium

Mengonsumsi 100 g cokelat dapat meningkatkan ekskresi oksalat dan kalsium tiga kali lipat. Oleh karena itu, orang-orang yang rentan terhadap penyakit ginjal sebaiknya waspada. Minumlah air yang banyak sehabis makan cokelat.

Kandungan di dalam Cokelat?

  • Teobromida atau dimethylxanthine
    Biji buah cokelat mengandung teobromida atau dimethylxanthine; demikian juga kulit biji, kulit buah, dan daun mudanya. Kedua senyawa tersebut dipercaya mampu merangsang kontraksi otot.
  • Antioksidan fenol
    Antioksidan fenol yang terkandung dalam cokelat adalah penyebab mengapa orang yang mengonsumsi cokelat bisa berusia lebih panjang. Cokelat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.
  • Alkaloid
    Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut para ilmuwan, cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.
    Rasa asli biji cokelat sebenarnya pahit akibat kandungan alkaloid, tetapi setelah melalui rekayasa proses dapat dihasilkan cokelat sebagai makanan yang disukai oleh siapapun.
  • Lemak
    Biji cokelat mengandung lemak 31%. Sepertiga lemak yang terdapat dalam cokelat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Sebuah studi epidemiologis menyimpulkan asam oleat memiliki efek positif bagi kesehatan jantung.
  • Karbohidrat di dalam cokelat sekitar 14%.
  • Protein 9%. Protein cokelat kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin, dan tyrosin.
  • Polifenol
    Meski mengandung lemak tinggi, namun cokelat relatif tidak mudah menjadi anyir karena kadungan polifenol-nya. yang berfungsi sebagai antioksidan pencegah ketengikan.

 

Sumber :
http://www.anneahira.com/buah-buahan/cokelat.htm

0 comments

Posted in

Post a Comment

adsense